Lampu warna-warni terus memenuhi teropong kehidupan baruku, titik-titik cahaya tak satu pun rela untuk menghindar. Mereka setia menemani sebuah pencarian secercah kebahagiaan, mereka gembira memberi penerangan pada serpihan rasa. Ironis dengan apa yang kualami, miris dengan apa yang telah terjadi. Menengok ke BELAKANG, kesengsaraan hati yang terpampang pada kanvas kehidupanku. Menengok ke SAMPING , kekecewaan orang-orang terkasih tercecer mengotori lukisan perjalananku. Banyak yang menampar bahkan memukul mata pikiran, "jangan buta!!!" Setiap menit, setiap jam, dentungan perhatian mereka menyelimuti hatiku. Hanya sebuah kata yang sebenarnya mereka inginkan, "ketegasan!" Tak ayal, secara tak sadar, "menikam dari belakang," kata-kata itu menerobos masuk ke dalam gendang telingaku. Ternyata, kepuasan sama sekali belum menyapa mereka. Dirasa memukul belumlah cukup, mereka menghentikan nafas kebingunganku, mereka memutilasi keraguanku, melempar ke peka