Lampu warna-warni
terus memenuhi teropong kehidupan baruku, titik-titik cahaya tak satu pun rela
untuk menghindar. Mereka setia menemani sebuah pencarian secercah kebahagiaan,
mereka gembira memberi penerangan pada serpihan rasa. Ironis dengan apa yang kualami,
miris dengan apa yang telah terjadi.
Menengok ke BELAKANG, kesengsaraan hati yang terpampang pada kanvas kehidupanku. Menengok ke SAMPING, kekecewaan orang-orang terkasih tercecer mengotori lukisan perjalananku.
Banyak yang menampar bahkan memukul mata pikiran, "jangan buta!!!"
Setiap menit, setiap jam, dentungan perhatian mereka menyelimuti hatiku. Hanya sebuah kata yang sebenarnya mereka inginkan, "ketegasan!"
Tak ayal, secara tak sadar, "menikam dari belakang," kata-kata itu menerobos masuk ke dalam gendang telingaku.
Ternyata, kepuasan sama sekali belum menyapa mereka. Dirasa memukul belumlah cukup, mereka menghentikan nafas kebingunganku, mereka memutilasi keraguanku, melempar ke pekatnya kali dan bermuara di jernihnya samudera.
Aku, Aku sudah cukup merasakan kekecewaan mereka. Aku sudah cukup melenyapkan harapan mereka.
"New Life," dua kata asing ini yang sekarang kudengungkan. Kebahagiaan pasti datang, karena lubang retinaku sangat yakin dengan sinarnya yang sudah menyemburat di lorong DEPAN itu.
Hidup baru membangkitkan semangatku yang sekian lama bertapa di lubang batu penuh kegelapan. Hidup baru melecutkan langkah-langkah ambisiku yang sempat tersendat.
Kan kubahagiakan mereka lagi....
# 20 07 --- 20 13
Menengok ke BELAKANG, kesengsaraan hati yang terpampang pada kanvas kehidupanku. Menengok ke SAMPING, kekecewaan orang-orang terkasih tercecer mengotori lukisan perjalananku.
Banyak yang menampar bahkan memukul mata pikiran, "jangan buta!!!"
Setiap menit, setiap jam, dentungan perhatian mereka menyelimuti hatiku. Hanya sebuah kata yang sebenarnya mereka inginkan, "ketegasan!"
Tak ayal, secara tak sadar, "menikam dari belakang," kata-kata itu menerobos masuk ke dalam gendang telingaku.
Ternyata, kepuasan sama sekali belum menyapa mereka. Dirasa memukul belumlah cukup, mereka menghentikan nafas kebingunganku, mereka memutilasi keraguanku, melempar ke pekatnya kali dan bermuara di jernihnya samudera.
Aku, Aku sudah cukup merasakan kekecewaan mereka. Aku sudah cukup melenyapkan harapan mereka.
"New Life," dua kata asing ini yang sekarang kudengungkan. Kebahagiaan pasti datang, karena lubang retinaku sangat yakin dengan sinarnya yang sudah menyemburat di lorong DEPAN itu.
Hidup baru membangkitkan semangatku yang sekian lama bertapa di lubang batu penuh kegelapan. Hidup baru melecutkan langkah-langkah ambisiku yang sempat tersendat.
Kan kubahagiakan mereka lagi....
# 20 07 --- 20 13
Komentar
Posting Komentar